luka hati
di buru segerombolan caci
lunglai meraba diri
apa yang salah lagi
nurani tlah di lembutkan
apa yang salah lagi
nurani tlah di lembutkan
bukan salah ketika kini menjadi garang
karena tlah kau cabik rerimbunku yang rindang
kau menyibak tirai harimau
ketika lelap menyapaku
kau meneriakkan suara pekakmu
diujung daun telinga lembutku
aku tak bisa diam lagi
egoku terkoyak, harga diriku terpijak
aku terus melawannya
dengan taring-taring yang terus mencabiknya
ku bilah runcing egonya, kusayati piciknya
terbuka matanya tapi tetap gelap
karena ventilasinya tak bisa lagi menyentuh cahaya
sehingga kau hanya bisa melihat sisi gelap
~rad~
Komentar
Posting Komentar