Langsung ke konten utama

Postingan

SLEEP PARALYSIS

Whooahhh!!! Reva terperanjat dari tempat tidurnya sambil setengah berteriak. Keringat mengucur deras membasahi kulit mulusnya yang dibalut baby doll biru muda. Ia menarik nafas panjang lalu mulai mengatur nafasnya. Dengan badan yang masih gemetar ia beranjak dari tempat tidur menuju ruang makan. Ia meraih mug kesayangannya dan mengucurinya dengan air galon Glekk glekk glekk!! Reva mulai menenggak air putih itu, ada sedikit kelegaan terpancar diwajahnya yang masih gelisah, ia duduk dan mulai menganalisa apa yang baru saja terjadi. Bukan Reva namanya kalau tidak memusingkan mimpi, bahkan kadang  langsung membuka situs tafsir mimpi Ia mencoba mengingat mimpinya satu persatu dan coba menghubungkan dengan apa yang baru saja ia alami, tapi gagal. Ahhh yang kuingat hanya ketika tiba tiba badanku kaku seperti tertindih benda berat, nafasku rasanya tercekat, sesak sekali. Mencoba berteriak sekuat tenaga tapi tak bisa bersuara, susah menggerakkan badan, sungguh tidak enak sekali mengalaminya kem
Postingan terbaru

FASE ANAK SUSAH DI MENGERTI

Sepenggal cerita ketika anakku umur 5 tahunan Malam itu anak wedok meminjam hpku. Saat sedang asik bermain, aku dengan berusaha sehalus mungkin meminta ijin untuk pinjem hpku mau buka wa. Saat hp sudah ku ambil tiba tiba wajahnya memuram dan dia telungkup sambil menjejak jejakkan kakinya Protesss!!!  Ya, ternyata aku yang meminjam hpku sendiri gak ada 3 menit bisa membuat dia semarah itu, Oke tenangkan diri, kukira setelah kukembalikan marahnya selesai, ternyata tidak, dia makin muram, marahnya makin menjadi dan semakin intens menjejakkan kakinya, kali ini mengarah ke badanku, tanpa henti. Yaa tanpa henti selama lebih kurang 1 jam dia melancarkan aksi protesnya lewat kaki yang menendang nendang ku, tapi ketika kutanya maunya apa dia tak menjawab, padahal hp setelah 2 menitan kupinjam sudah kukembalikan, tapi malah tidak diambilnya. Selama satu jam itu dia malah tanpa henti menendang nendangku, bahkan melempar bantal, guling dan selimut kelantai, lalu menyuruhku tidur di lantai Aku gak

WAJAH TERASING

Wajah terasing disenja biru Berteman kabut seribu Berliku jalan terseok Berhias bunga liar ditepiannya Wanita mematung ditepi danau Memuram wajah tak sumringah Desau angin mengigau Tak jua dihirau Mengenang masa tak sudah Sembari menengadah Hhh, tak ada celah Bagi sang kafilah yang meresah Menimbun rindu seperti gumuk Namun kini pecah bak pasir Tak ada guna waktu terbuang Mengabdi pada cinta sepekan Cinta kini hanya hiasan Sekedar pemanis buatan Nafsu manusia bukan palsu Hanya berdalih jadi rindu 240120 -rad-

SEBUAH AKHIR

Aku berpura dungu Saat ia hembuskan nafas ilalang ditengkukku Aku memilih melenggang Menari dengan selendang luka ini Menapaki jalan dengan kaki yang masih belum kuat berpijak Hhhh,   Aku tau ia sedang menikmati dunia nya Bersanding dengan sang permaisuri Yang kusangka tlah mati  Namun nyatanya kau simpan indah dalam kotak kebohonganmu Tapi tenanglah rumput keringku Aku sudah relakanmu sejak siang itu Sejak petir menyambar nyambar perasaanku Sejak kekagumanku lebur menjadi abu Aku sudah tak mau tau Meski siluet purnama mengingatkanku padamu Meski hangat sinarnya bak rengkuhan jemarimu sudah terlambat, sayapku tlah patah Biar saja aku meneruskan langkah  240120 -rad-

INTERMEZO

Ia datang seperti tanpa dosa Ia lemparkan  senyum   semanis kopi dalam cangkir yang sedang kuminum Lalu mulai hangatkan malamku Ribuan purnama rasanya bercakap denganmu  Hingga jemariku melepuh kehabisan kata Namun kita tetap bersua  Berselimut hangat bualanmu Berdansa dengan segala impi maya Kini nyatanya aku tak lebih seperti ampas kopi hitam yang kau sisakan dicangkir itu Setelah legitnya kau hirup lalu aku kau lupakan Begitu lihai engkau meracik segala bumbu penyedap rindumu Lalu kau cekoki mulutku dengan dustamu Lalu dengan entengnya kau akui semua Dan kau tak peduli segala carut marut perasaanku Segala harapanku yang kau lambungkan begitu tinggi kau hancurkan tanpa perasaan Aku memunguti semua luka itu sendiri Menata hati yang remuk lalu bergegas pergi Memang segalanya tlah kucium sejak lama Aroma busuk segala drama itu Anyirnya bau bangkai yang kau simpan Namun aku slalu menutup indra penciumanku dengan wewangian cinta yang selalu kau taburkan disekel

PEMERAN HEBAT

Saat pijar cinta memabukkan Saat mata telah dibutakan Saat itu telingamu tengah ditulikannya Menjadi bisu Seketika kau menjadi lugu Saat pendar matamu merona Atas sang tuan pesona Pandai sangat mereka cinta Seolah kisah nyata Sang bujang melenggang Bertopeng emas Berjubah sutera Datang bak ingin meminang Ternyata lengang Seperti hening Mungkin juga kosong Karena tanpa bukti semua bualanmu Aku yang bengong Menertawakan diriku Atas semua racun cinta yang kau beri gula Atas semua sembilu yang kau tuang madu Kamu sang pemeran hebat Bermain sempurna sementara aku terlena Dalam drama gila yang kau perankan Apik, namun licik! 220120 - rad -

MIMPI

aku pernah menjelma sepi saat jeda hari merajut mimpi padahal hujan setia membawa petrichor yang mengaromaterapi padahal embun tiba tepat pagi tadi aku jua pernah jadi sunyi bahkan ketika senja belum mengantarkan siang menuju peraduannya sunyi, lengang, hanya ada cahaya kunang kunang berdiri di sana, menerawang kini aku sang riuh! dari ujung lorong itu pasti kau dengar suaraku yang hingar ditelingamu dan impi yang hampir lusuh kini telah direngkuh sedang diluaran angin terus berbisik inginkan dedaunan terusik namun sang daun kadung asik tak peduli suara berisik begitulah hidup, tak perlu terhenti untuk urusan mimpi jangan lagi terlena, melena kemudian lupa segala ruang mimpi, 010917 ~rad~