Sepenggal cerita ketika anakku umur 5 tahunan
Malam itu anak wedok meminjam hpku. Saat sedang asik bermain, aku dengan berusaha sehalus mungkin meminta ijin untuk pinjem hpku mau buka wa. Saat hp sudah ku ambil tiba tiba wajahnya memuram dan dia telungkup sambil menjejak jejakkan kakinya
Protesss!!!
Ya, ternyata aku yang meminjam hpku sendiri gak ada 3 menit bisa membuat dia semarah itu. Oke tenangkan diri, kukira setelah kukembalikan marahnya selesai, ternyata tidak. Dia makin muram, marahnya makin menjadi dan semakin intens menjejakkan kakinya, kali ini mengarah ke badanku, tanpa henti. Yaa tanpa henti selama lebih kurang 1 jam dia melancarkan aksi protesnya lewat kaki yang menendang nendang ku. Tapi ketika kutanya maunya apa dia tak menjawab, padahal hp setelah 2 menitan kupinjam sudah kukembalikan, tapi malah tidak diambilnya. Selama satu jam itu dia malah tanpa henti menendang nendangku, bahkan melempar bantal, guling dan selimut kelantai, lalu menyuruhku tidur di lantai.
Aku gak habis pikir, kenapa dia sampai sebegitu marahnya hanya karena aku pinjam sebentar hpku sendiri, dan bahkan sudah kukembalikan. Gak worth it aja antara sebab dan apa yang harus kuterima. Aku stres malam itu, aku gak terima dan aku emosi didepannya. Ya, aku manusia biasa, aku gak habis pikir gegara hal sepele dia bisa menghukumku sebegitunya. Aku mulai meninggikan suaraku dan aku bertanya apa sebenarnya maunya, tapi dia tetap diam saja dengan tatapan amarah. Aku mulai menghela nafas panjang dan mulai istighfar tanpa henti berharap ada jalan keluar dari situasi sulit dan membagongkan ini. Aku terdiam dan mulai pasrah dengan tingkahnya.
Aku mulai menurutinya untuk tidur dilantai beralaskan selimut dan hanya bisa terdiam sambil terus beristighfar. Sampai pada momen aku tak tahu tiba tiba dia sudah bersikap biasa dan meminta maaf padaku atas tingkahnya. Hhhhh andai kau tahu nak, seorang ibu akan selalu punya hati seluas samudera untuk memaafkan anaknya. Aku hanya lelah dengan drama 1 jam yang kau ciptakan.
Komentar
Posting Komentar