pagi tadi
dikotaku salju memutih
kepul dingin hembus nafas
seperti gunung yang mampir kesini
kabut bosan dilereng sumbing
ia bertengger di tembok tembok depan rumah
tengkukku bergetar hebat
bagai anak setan sedang mencumbu
aku meleleh bagai patung es
di jilati embun bening itu
masih berjubah resah semalam
menanti kau datang bertandang
dengan sekoci-sekoci kecil
dan dayung-dayung kayu di tangan
'magelang, 24 juni/11'
~rad~
Komentar
Posting Komentar