tentang kegusaran di satu senja
saat cemas itu mencekik
mengikat leherku tanpa pernah kau tahu
hanya kubisiki pada senja yang merangkak dekat wajahku
kulayangkan pandang disudut jalanan
bising itu seperti sepi
manusia tampak seperti manekin-manekin yang membisu
seperti jiwaku yang terdiam tak berteriak
sepi dikeramaian
hanya gemeletuk gigi beradu menggigil
lalu kutuangkan kopi
ingin menyusuri malam berduaan denganmu
biarlah rasa damai itu bersamaku
bersama kita malam ini
biarlah kutinggalkan sejenak resahku di rimbun beringin
lalu kuterdiam menjajaki hatiku sendiri
angin meniup ujung-ujung daun
menyerunya untuk menggelitiki leherku
alun-alun itu lengang
sementara engkau masih terdiam
menikmati dendang dari sebuah gitar usang
aku ingin menemanimu menyusuri malam
tapi sungguh tak ingin bercerita
biar kita menangis dan bercakap dalam ruang rasa
biar kita duduk tanpa gelak
biar kita resapi lagi. sekali lagi
sebuah perbincangan tanpa kata
saat cemas itu mencekik
mengikat leherku tanpa pernah kau tahu
hanya kubisiki pada senja yang merangkak dekat wajahku
kulayangkan pandang disudut jalanan
bising itu seperti sepi
manusia tampak seperti manekin-manekin yang membisu
seperti jiwaku yang terdiam tak berteriak
sepi dikeramaian
hanya gemeletuk gigi beradu menggigil
lalu kutuangkan kopi
ingin menyusuri malam berduaan denganmu
biarlah rasa damai itu bersamaku
bersama kita malam ini
biarlah kutinggalkan sejenak resahku di rimbun beringin
lalu kuterdiam menjajaki hatiku sendiri
angin meniup ujung-ujung daun
menyerunya untuk menggelitiki leherku
alun-alun itu lengang
sementara engkau masih terdiam
menikmati dendang dari sebuah gitar usang
aku ingin menemanimu menyusuri malam
tapi sungguh tak ingin bercerita
biar kita menangis dan bercakap dalam ruang rasa
biar kita duduk tanpa gelak
biar kita resapi lagi. sekali lagi
sebuah perbincangan tanpa kata
271011
~mengenang sbuah kebersamaan~
Komentar
Posting Komentar