Langsung ke konten utama

TANPA KATA 2


sudut alun-alun bercerita
tentang kegusaran di satu senja
saat cemas itu mencekik
mengikat leherku tanpa pernah kau tahu
hanya kubisiki pada senja yang merangkak dekat wajahku

kulayangkan pandang disudut jalanan
bising itu seperti sepi 
manusia tampak seperti manekin-manekin yang membisu
seperti jiwaku yang terdiam tak berteriak
sepi dikeramaian
hanya gemeletuk gigi beradu menggigil

lalu kutuangkan kopi

ingin menyusuri malam berduaan denganmu

biarlah rasa damai itu bersamaku
bersama kita malam ini
biarlah kutinggalkan sejenak resahku di rimbun beringin
lalu kuterdiam menjajaki hatiku sendiri

angin meniup ujung-ujung daun 

menyerunya untuk menggelitiki leherku
alun-alun itu lengang 
sementara engkau masih terdiam 
menikmati dendang dari sebuah gitar usang

aku ingin menemanimu menyusuri malam

tapi sungguh tak ingin bercerita
biar kita menangis dan bercakap dalam ruang rasa
biar kita duduk tanpa gelak

biar kita resapi lagi. sekali lagi

sebuah perbincangan tanpa kata

271011

~mengenang sbuah kebersamaan~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AH DASAR MANUSIA

Sejatinya Telah tertulis cerita Dilembar takdir sang kuasa Namun masih saja resah itu menggulana Berpikir sampai penat kepala Menghabiskan malam tanpa terpejam Sampai pagi berjelaga Menguras rasa Memeras eluh dimata Menerka nerka bahaya Menjaga gundah terus menyala Padahal hari inilah hidupmu Tak perlu resahkan hari esok Tapi manusia memang rakus Mengambil peran sang kuasa Padahal bukan jatahnya Bukankah tugas manusia berpasrah setelah berusaha dan memanjat doa Selepas itu bukan urusannya 110624 ~rad~

MANUSIA APA

Manusia apa Serakah akan pujian Mendaki sambil menjatuhkan Sudah tinggi Masih tak merasa aman Ingin meninggi lagi Tak cukupkah tinggi hati Sukanya ditinggikan Namun takut orang lebih tinggi Tahukah kau Jika tinggi yang sebenarnya Akan tenang Duduk diam sambil menyeduh kopi Bukan sibuk menabung pujian Sambil menjegal Melabel diri sempurna Sedang orang lain hina Orang melenggang santai Di anggapnya pesaing Cepat kilat berlari Saking samar terbanting Diantara tawanya Berbumbu nyinyiran dan sindiran Berkedok candaan Aku tahu Sebenarnya ia tak bahagia Jiwa yang bahagia Tak terbersit bersaing Takkan takut kalah saing 210624 ~rad~

BINGKAI SENDU

Aku lihai menipumu Dengan sendu yang kubingkai dengan tawa Karena begitulah dunia Takkan takjub dengan pameran kesedihanmu Jadi simpan saja wajahmu yang kau tekuk bagai kertas kusut itu Keluarlah dan jadilah sipaling bahagia Siapa tahu padang gersang dihatimu terbiasa melupa Akan hampa yang lama bertapa Apa yang ditampilkan Itulah doa yang kau tanamkan Apa yang dibiasakan Itulah yang akan jadi kenyataan Tak perlu mengais iba Muak mereka mendengar keluhmu Segayung air mata biar disimpan Jadi saksi ketika kau bertandang Diatas sajadah panjang 110624 ~rad~