Langsung ke konten utama

SEONGGOK RESAH DI SENJA SORE

Seonggok resah terdiam membisu ditelan senja sore
disekitar hening merambat sampai terasa di aliran darahnya
resah masih bersembunyi di sebalik otak yang kacau
bumi masih berputar, tapi resah ini makin tenggelam. tak berjawab ! 
resah menjerit, resah mendengkur, resah berjalan di liuk bukit-bukit tandus 
mencoba mencari tempat merapuh
resah beterbangan di atas tanyaku
resah merembes diantara embun-embun dan hujan yang membasahi daun-daun kering
tapi tak jua resah mendapatkan jawab atas tanya konyol itu
dan akhirnya resah tertidur pulas diantara ketinggian puncak bukit
masih tetap mendengkur diiringi tingkah senja yang redup
resah berdiri kokoh sambil terlelap 
membiarkan resah beranak pinak, menumpuk, bertumpuk 
menjadi resah baru yang makin tak jelas
sementara dedaunan yang makin kikis tetap menaunginya
senja makin merangkak
resah masih pulas membiarkan malam dingin tanpa menjawab

~rad~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AH DASAR MANUSIA

Sejatinya Telah tertulis cerita Dilembar takdir sang kuasa Namun masih saja resah itu menggulana Berpikir sampai penat kepala Menghabiskan malam tanpa terpejam Sampai pagi berjelaga Menguras rasa Memeras eluh dimata Menerka nerka bahaya Menjaga gundah terus menyala Padahal hari inilah hidupmu Tak perlu resahkan hari esok Tapi manusia memang rakus Mengambil peran sang kuasa Padahal bukan jatahnya Bukankah tugas manusia berpasrah setelah berusaha dan memanjat doa Selepas itu bukan urusannya 110624 ~rad~

MANUSIA APA

Manusia apa Serakah akan pujian Mendaki sambil menjatuhkan Sudah tinggi Masih tak merasa aman Ingin meninggi lagi Tak cukupkah tinggi hati Sukanya ditinggikan Namun takut orang lebih tinggi Tahukah kau Jika tinggi yang sebenarnya Akan tenang Duduk diam sambil menyeduh kopi Bukan sibuk menabung pujian Sambil menjegal Melabel diri sempurna Sedang orang lain hina Orang melenggang santai Di anggapnya pesaing Cepat kilat berlari Saking samar terbanting Diantara tawanya Berbumbu nyinyiran dan sindiran Berkedok candaan Aku tahu Sebenarnya ia tak bahagia Jiwa yang bahagia Tak terbersit bersaing Takkan takut kalah saing 210624 ~rad~

BINGKAI SENDU

Aku lihai menipumu Dengan sendu yang kubingkai dengan tawa Karena begitulah dunia Takkan takjub dengan pameran kesedihanmu Jadi simpan saja wajahmu yang kau tekuk bagai kertas kusut itu Keluarlah dan jadilah sipaling bahagia Siapa tahu padang gersang dihatimu terbiasa melupa Akan hampa yang lama bertapa Apa yang ditampilkan Itulah doa yang kau tanamkan Apa yang dibiasakan Itulah yang akan jadi kenyataan Tak perlu mengais iba Muak mereka mendengar keluhmu Segayung air mata biar disimpan Jadi saksi ketika kau bertandang Diatas sajadah panjang 110624 ~rad~