Langsung ke konten utama

KEHAMPAANKU




sore ini
aku hanya merasa sedikit berantakan
jangan kau cari aku dulu
aku serasa habis berperang
melawan gontai batin ini
ahhh, mungkin kau masih mencari juga
di sela-sela rindang itu, di antara rimbun daun
begitu kecewanya engkau
sang serangga nakal tak kau temui
ia masih saja datang pergi
begitu lunglai engkau, lalu masuk peraduan
mungkin isakmu takkan berguna
karena ini bukan tentang kenakalan ku
bukan juga tentang sentimen ku
Namun ternyata...
jiwamu terlanjur tersakiti akan sakitku
dan jiwamu terlanjur ku beri jarak
apa yang harus kujelaskan pada jiwa-jiwa yang dilingkupi muram

aku terus berjalan, walau bening masih jua mengalir
tapi ia tak pernah tau aku jua sakit atas perlakuanku
aku merasa menjadi penjahat hatimu
bukan untuk mencuri hati dan simpatimu
aku bahkan merampoki setiap bahagia yang kau himpun
aku ini keji padamu, tapi kenapa masih kau cari?
aku sang pisau itu, tlah beribu kali menikammu
walau itu bukan mauku, tapi itu kenyataan
hatimu terlanjur remuk!
dan jika aku disini, bukan karena ku jengah
karena jiwaku merasa terlalu dibodohi keadaan
karena aku kalah akan perasaan-perasaan hampaku
serangga kecil yang tak tau harus berlindung pada apa
lalu aku merangkak perlahan keluar dari jerat kekosongan
perlahan masuk ke dunia yang bertabir hitam putih
lalu mulai menata setiap keping-keping harga diriku
menata setiap apa yang tlah tercerai dari tiap rangkaiannya

~rad~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AH DASAR MANUSIA

Sejatinya Telah tertulis cerita Dilembar takdir sang kuasa Namun masih saja resah itu menggulana Berpikir sampai penat kepala Menghabiskan malam tanpa terpejam Sampai pagi berjelaga Menguras rasa Memeras eluh dimata Menerka nerka bahaya Menjaga gundah terus menyala Padahal hari inilah hidupmu Tak perlu resahkan hari esok Tapi manusia memang rakus Mengambil peran sang kuasa Padahal bukan jatahnya Bukankah tugas manusia berpasrah setelah berusaha dan memanjat doa Selepas itu bukan urusannya 110624 ~rad~

MANUSIA APA

Manusia apa Serakah akan pujian Mendaki sambil menjatuhkan Sudah tinggi Masih tak merasa aman Ingin meninggi lagi Tak cukupkah tinggi hati Sukanya ditinggikan Namun takut orang lebih tinggi Tahukah kau Jika tinggi yang sebenarnya Akan tenang Duduk diam sambil menyeduh kopi Bukan sibuk menabung pujian Sambil menjegal Melabel diri sempurna Sedang orang lain hina Orang melenggang santai Di anggapnya pesaing Cepat kilat berlari Saking samar terbanting Diantara tawanya Berbumbu nyinyiran dan sindiran Berkedok candaan Aku tahu Sebenarnya ia tak bahagia Jiwa yang bahagia Tak terbersit bersaing Takkan takut kalah saing 210624 ~rad~

BINGKAI SENDU

Aku lihai menipumu Dengan sendu yang kubingkai dengan tawa Karena begitulah dunia Takkan takjub dengan pameran kesedihanmu Jadi simpan saja wajahmu yang kau tekuk bagai kertas kusut itu Keluarlah dan jadilah sipaling bahagia Siapa tahu padang gersang dihatimu terbiasa melupa Akan hampa yang lama bertapa Apa yang ditampilkan Itulah doa yang kau tanamkan Apa yang dibiasakan Itulah yang akan jadi kenyataan Tak perlu mengais iba Muak mereka mendengar keluhmu Segayung air mata biar disimpan Jadi saksi ketika kau bertandang Diatas sajadah panjang 110624 ~rad~