''Lelaki itu bernama dylan ...''
Aku kegirangan seketika mendapatkan info tentang sosok lelaki yang sering duduk-duduk ditaman kota. aku menemukan kartu namanya saat mengikutinya ke arah stasiun kereta
Matanya begitu indah, senyumnya mempesona sekali, Aku kini bahkan tak pernah absen berkunjung ke taman tiap sore, hanya untuk melihatnya duduk termenung dengan cigarettnya. Lelaki itu terlihat lebih matang dari umurku, garis wajahnya sangat tegas.
''Gue jatuh cinta dgn Dylan ? Apa ini cinta pandangan pertama? sejak seminggu yang lalu melihatnya termenung di bangku taman kota aku tak pernah berhenti memikirkannya. Aneh sekali,
Sore ini aku kembali jalan-jalan di taman kota, kukayuh sepeda santaiku sambil tersenyum-senyum. Aku mengayun sepedaku ke sekitar area bangku taman di bawah rerimbunan pohon
Lelaki itu tak ada di bangku taman. Kemana dia?? Tiap sore dia selalu datang kesini. Kusapu pandanganku ke sekitar taman, hanya terlihat beberapa bocah sedang asyik bermain bola.
****
''Dylan siapa? gue ga ngerti yang namanya dylannn
'' Ga pernah ada yang sering duduk sendirian disini. Loe salah liat kali
***
Tiap orang yg ku tanya ga pernah ada yg tahu sosok Dylan, Aku masih menimang2 kartu nama Dylan yang kutemukan beberapa hari yang lalu . Setelah mengelilingi stasiun kereta, aku kembali ke taman kota menuju bangku kosong yang sering diduduki Dylan tiap sore. Hari semakin sore, tapi Dylan tak kelihatan juga
Aku terkantuk-kantuk menunggu Dylan, padahal entah apa yang akan kulakukan jika Dylan datang. Mungkin aku hanya ingin memperhatikannya, walau dari kejauhan. Itu saja . Aneh memang
Rintik hujan yang perlahan turun makin menambah dinginnya sore ini. Pengunjung taman mulai sepi, hanya masih terlihat beberapa bocah yang tadi bermain bola sedang bercengkerama sambil berkemas-kemas pulang.
'' Hoahm, tak terasa sudah hampir 2 jam aku duduk di bangku ini menikmati semilir angin dan menunggunya. Sayup-sayup hanya suara riuh kereta api
Aku meraih sepeda kesayanganku lalu mengayunnya keluar dr area taman. '' Hari ini tak ku lihat senyum manismu lelaki '' ujarku sambil terus mengkayuh
***
Malam harinya, aku menikmati secangkir coffee latte di balkon depan kamarku ,
Aku masih memikirkan Dylan, ketika sayup-sayup tiba-tiba kudengar suara pembaca berita televisi
''Lelaki yang tertabrak kereta dua minggu yang lalu telah diketahui identitasnya .''
'' seorang petugas menemukan kartu nama Dylan surya tama di dekat area taman kota''
Aku terperangah . Badanku merinding seketika menyadari kartu nama Dylan tak ada di saku celanaku
~fiksimisteri by @dhewiangga
Komentar
Posting Komentar