Langsung ke konten utama

KITA DAN KENANGAN SEKELUMIT ITU



Kita dan kenangan sekelumit itu
memang hanya sekelumit tapi rumit
perasaan-perasaan yang hanya kita yang tahu,
sebuah sonata ungu, biru, pink dan bahkan kelabu
sebuah getar-getar yang aneh dan menggelitik 
saat sebuah ejekan mampu menjadi pujian, saat sebuah gelak mampu menjadi kesungkanan
saat hidupku tiba-tiba menjadi ajaib, aneh dan ga logis karenamu
saat pertemanan itu berubah menjadi cinta
saat kita lalu menjalaninya, menjalani apa adanya perasaan ini
saat semua menjadi indah dan penuh warna
dulu, terkadang bisa kita habiskan berjam-jam hanya untuk bercanda
smsan sampe pagi, melihatmu melakukan hal konyol
maen pees, nonton film, melakukan hal hal yang kusuka
selama hampir 5 bulan kebersamaan sekelumit tapi asyik
sampai akhirnya aku sadar aku salah, aku gaboleh meneruskan ini semua. ada sosok yang gabisa ku sakiti, ini terlalu ga adil buatnya, dan seketika itu aku memutuskan untuk tak lagi bersamamu
***
beberapa tahun kemudian ia datang lagi ke kehidupanku
kita di pertemukan lagi oleh ruang maya
aku ga pernah mencoba untuk membangkitkan perasaanku kembali
tapi kamu membawa rasa itu lagi, dan aku tak bisa memungkiri
caramu merayuku, caramu bercanda, kekonyolan-kekonyolan itu membuatku kangen
aku gabisa menolak kehadiran dan perhatian-perhatianmu kembali
aku dan keegoanku tentang perasaanku, kenanganku dan kamu
aku yang gabisa memafkan diriku sendiri yang tlah membiarkan kenangan itu tumbuh
kubiarkan hatiku berbunga saat ia merayu, menaburkan mawar-mawar dihatiku
bahkan saat kita bercanda tanpa segan
seperti tak pernah ada sesuatu yang pernah terjadi antara kita
selama itu, kita mengalir, menjalani 'pertemanan maya'
semuanya berjalan sangat wajar hingga pertikaian itu terjadi, dan kita terpisah lagi.
sebuah pertikaian yang aneh, dan ga logis (lagi-lagi)
entah kenapa ia menjadi sangat keras kepala dan menyebalkan
entah kenapa ia menjadi sangat sensitiv, dan egois,
mungkin memang kata-kataku terlalu menusuk, tapi tidak, dia ga seperti itu
dia tahu aku hanya bercanda, sudah berapa kali kubilang, tapi dia memilih bungkam
setelah sebelumnya saling memaki, dan sama-sama membela diri
kita kini tak lagi berbicara,
aku memang seperti ini, kadang bicaraku terlalu frontal
bukankah kamu tau itu, bukannya sebelumnya kamu ga pernah mempermasalahkan ini
tapi kenapa ketidaksengajaanku kali ini tidak bisa kamu tolerir
kamu ga adil, aku menangis, aku marah
tapi kamu ternyata lebih marah dan sempat mengumpatku
lalu bulan demi bulan kita lewati dengan diam dan ga peduli
aku ga peduli denganmu, dengan apa yang kamu lakukan, walau sama-sama berada diruang maya
ruang maya itu menjadi lengang tanpa ada komentar-komentar konyolmu
hampir 3 bulan kita tak bersuara sampai akhirnya benteng pertahananmu jebol sudah
kamu menyapaku dengan tanpa dosa
kamu mencoba mendekat lagi seolah ga pernah terjadi apapun
seolah ga pernah ada percekcokan, seolah ga pernah ada umpatan, dan makian
tapi aku masih terdiam. semuanya begitu masih menyakitkan. tuduhan-tuduhan tak beralasan darimu, umpatan, makian yang begitu menusukku.
aku tak peduli, hingga akhirnya kamu begitu intens mendekatiku lagi
sampai hatiku luluh juga bagaikan magnum classic yg mencair -_-
benci, kenapa slalu begini, bodohhh, lemah hati, aku memaki diriku sendiri yang tak pernah bisa menahan perasaanku, yang gabisa marah padamu berlama-lama. aku yang kata keluargaku keras kepala ternyata bisa diluluhkan oleh seorang lelaki yang bahkan pernah menjadi kekasih hanya dalam waktu 5bulan.
mungkin kamu baru sadar, bahwa kamu terlalu sensitiv, kamu egois, dan kamu kekanak-kanakan. kamu baru sadar setelah terdiam 3 bulan menjauhiku, kamu merasa bersalah karena menuduhku tlah melukaimu, dan semuanya mungkin memang sudah kamu pahami. bahkan mungkin jauh sebelum hari itu, hanya saja kamu terlalu gengsi untuk berkata 'aku yang salah' -_-
lalu kita jalani lagi 'hari-hari maya' kita tanpa kebencian, walaupun juga tak pernah ada status.
kita seolah mengabaikan semua yang pernah terjadi, kita melangkah di atas angin, ga ada beban
ga peduli tentang pertikaian itu, ga peduli tentang semua pasang surut hubungan ini
tentang masa lalu yang gak jelas, tentang kenangan-kenangan dan kisah tak sempurna kita
kamu bilang ga bisa jauh dari aku, kamu bilang ga pernah bisa marah padaku berlama-lama, kamu bilang ga pernah bisa membenci aku, kamu bilang ga pernah bisa #pretttttt
kamu bahkan bilang selama ini ga pernah menjalin hubungan dengan siapapun hanya karena selalu teringat padaku, hanya karena gabisa melupakanku
kamu mengutarakan perasaanmu lagi padaku tapi aku ga menanggapinya, aku terlalu bingung dengan ini semua, aku gamau terjebak lagi dalam posisi gantung
kamu selalu menungguku untuk bisa bertemu, bahkan jika harus menunggu sampai kapanpun kamu rela
tapi aku gabisa, aku tlah menentukan pilihan jauh sebelum kita dipertemukan lagi,
aku ga ingin melukai nya .


'sepenggal dari berjuta cerita'


~rad~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AH DASAR MANUSIA

Sejatinya Telah tertulis cerita Dilembar takdir sang kuasa Namun masih saja resah itu menggulana Berpikir sampai penat kepala Menghabiskan malam tanpa terpejam Sampai pagi berjelaga Menguras rasa Memeras eluh dimata Menerka nerka bahaya Menjaga gundah terus menyala Padahal hari inilah hidupmu Tak perlu resahkan hari esok Tapi manusia memang rakus Mengambil peran sang kuasa Padahal bukan jatahnya Bukankah tugas manusia berpasrah setelah berusaha dan memanjat doa Selepas itu bukan urusannya 110624 ~rad~

MANUSIA APA

Manusia apa Serakah akan pujian Mendaki sambil menjatuhkan Sudah tinggi Masih tak merasa aman Ingin meninggi lagi Tak cukupkah tinggi hati Sukanya ditinggikan Namun takut orang lebih tinggi Tahukah kau Jika tinggi yang sebenarnya Akan tenang Duduk diam sambil menyeduh kopi Bukan sibuk menabung pujian Sambil menjegal Melabel diri sempurna Sedang orang lain hina Orang melenggang santai Di anggapnya pesaing Cepat kilat berlari Saking samar terbanting Diantara tawanya Berbumbu nyinyiran dan sindiran Berkedok candaan Aku tahu Sebenarnya ia tak bahagia Jiwa yang bahagia Tak terbersit bersaing Takkan takut kalah saing 210624 ~rad~

BINGKAI SENDU

Aku lihai menipumu Dengan sendu yang kubingkai dengan tawa Karena begitulah dunia Takkan takjub dengan pameran kesedihanmu Jadi simpan saja wajahmu yang kau tekuk bagai kertas kusut itu Keluarlah dan jadilah sipaling bahagia Siapa tahu padang gersang dihatimu terbiasa melupa Akan hampa yang lama bertapa Apa yang ditampilkan Itulah doa yang kau tanamkan Apa yang dibiasakan Itulah yang akan jadi kenyataan Tak perlu mengais iba Muak mereka mendengar keluhmu Segayung air mata biar disimpan Jadi saksi ketika kau bertandang Diatas sajadah panjang 110624 ~rad~